SUARA PRIBUMI


"KETIKA BUDI PEKERTI DAN MORALTIDAK MAMPU LAGI DAN DIPERDAYA OLEH PARA PENDOSA . SERUAN SUCI TELAH JADI JINAK DAN DIREDUKSI DARI BATAS NORMATIF".

KEBANGKITAN DAN REVOLUSI DIMIULAI

Kamis, 23 Juni 2011

THE STATE UNDER NEGOTIATE





" kata fira'un kepada yusuf "oleh karena alloh telah memberitahukan semuanya ini kepadamu" tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau" [kej 41;39]

" engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat: tahta inilah kelebihanku kepadamu" [kej 41:40]

" selanjutnya fira'un berkata kepada yusuf : Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah mesir"  [kej 41;41]

Sesudah itu fira'un meninggalkan cincin materainya dari jemarinya dan mengenakanya pada jari yusuf; dipakainyalah kepada yusuf pakaian dari kain halus dan digantungkanya kAlung emas pada lehernya [kej41;42]

                                MAKNA HISTORIS, SOSIOLOGIS DAN TEOLOGIS


    Kondisi mesir yang mensyinyalir adanya penyusupan ideologi luar[ timur/ negeri babylonia] terhadap rakyat mesir dari penggambaran 7 [tujuh] sapi gemuk dimakan 7 [tujuh] sapi kurus yang dimimpikan fira'un dan ditafsirkan seorang pemuda ibrani [ yusuf ]dimana gembalaan ataupun ternak adalah bentuk penggambaran jemaat atau rakyat mesir. penafsiran yang  menjadikan yusuf sebagai penyelamat mesir atas upaya reduksionisasi konstitusi negeri mesir. meskipun didalam perjanjian lama yusuf menerangkan tujuh sapi dengan penggambaran waktu tujuh masa, akan tetapi ada yang janggal di penulisan peristiwa tadi. Apabila ditarik kesimpulan bahwa dari semua penggambaran  semua misi  para mesiah [musa, isa, muhammad] bahwa gembalaan ataupun binatang ternak adalah sosok jemaat ataupun bangsa. sehingga bukan yusuf yang salah menuliskan peristiwa tersebut akan tetapi penulis ulang perjanjian lama  yang mungkin terbentur proses sejarah yang terputus atau mungkin  unsur imaginatif dalam iman monotheisme ini yang terabaikan.
    Begitu pula bulir gandum yang tergantikan dengan bulir gandum yang buruk yang dihembuskan oleh angin timur [ babylonia dan persia] yang waktu itu merupakan kondisi persaingan pengaruh antara blok barat dan timur. Seperti sekarang amerika dan eropa sebagai blok barat berhadapan dengan rusia dn cina, india sebagai blok timur dalam bersaing memberikan tendensi yang konstan atas suara demokrasi atau komunis. Yusuf juga sanggup mengungkapkan adanya upaya pengkebirian undang-undang yang dirancang oleh para pembuat undang-undang fira'un [ kepala juru roti] dimaksudkan untuk melemahkan atas wibawa hukum atas negeri mesir dengan mengkorupsi materi undang-undang atau sengaja memberikan celah kelemahan atas rancangan undang-undang sehingga menempatkan wibawa raja diambang penghujatan rakyat. Dengan melemahkan rancangan materi undang-undang tentang kesejahteraan dan hukum kebijakan lainya akan mengarahkan para pejabat mesir berpeluang untuk berlaku korupsi ataupun akses previlege lain yang ilegal . kondisi yang berakhir penghukuman pelaku korup dari pembuat materi undang-undang atas jasa cendikiawan yusuf dan membawa yusuf tampil sebagai ksatria piningit[penyelamat] kewibawaan fira'un waktu itu.


 KEMAJEMUKAN ADALAH CABANG/ CARANG ANGGUR YANG BERAKAR SATU


     Kemudian juru minum itu menceritakan mimpinya kepada yusuf, katanya " Dalam mimpiku itu tampak ada pohon anggur didipanku, pohon anggur itu ada tiga carangnya dan baru saja pohon itu bertunas, bunganya sudah keluar dan tandan-tandanya penuh dengan buah anggur yang ranum. Dan ditanganku ada piala fira'un.Buah anggur itu aku ambil lalu kuperas kedalam piala fira'un, kemudian kusampaikan piala itu ketangan fira'un "[kej 40;9-11]


    Dari penafsiran yusuf dalam mengartikan makna mimpi sang juru minum fira'un hanya tertulis dan terkisahkan tentang waktu dan pengembalian posisi kehormatan sang juru minum boleh jadi terlalu singkat dan hilang penggalan inti dari makna mimpi tersebut, mungkin yang seperti yang saya nyatakan sebelumnya bukan yusuf yang menarik kesimpulan dari mimpi itu secara gampang-gampangan atau happy ending dari mimpi tersebut akan tetapi makna mimpi itu sengaja atau tidak telah hilang dari proses historis yang panjang atau dipepaki anaka kepentingan pada waktu penulisanya dalam perjanjian lama. yusuf hanya memberikan pengertian dalam tiga hari akan kembali kehormatan sang juru minum fira'un tanpa ada penjelasan bagaimana dengan pohon anggur yang bercarang tiga dan proses pemerasan buah anggur bermakna bagi fira'un sebagai seorang pemimpin negeri, raja atas jemaat mesir.
    Bagi para pakar ilmu teologi perjanjian lama mungkin telah menjadi kesepakatan bahawa pokok anggur adalah sebuah penggambaran tentang bangsa yang hidup dan tumbuh diatas tanah sebuah negeri dan aneka carang/cabang adalah bentuk kemajemukan yang hidup didalamnya. Kemajemukan yang berakar kepada aneka pendewaan, suku, ataupun budaya saya yakini sebagai bentuk kebhinekaan yang ada dimesir pada waktu itu, Dan sang juru minum yang di narasikan sebagai sebuah lembaga yang menjadi pertimbangan fira'un dalam membuat kebijakan-kebijakan atas tanah mesir. Dari arti mimpi sang juru minum yang menggambarkan pohon anggur yang bercarang tiga adalah adanya aneka kemajemukan ada yang mempunyai nilai-nilai baik kearifan, humanisme, ataupun kaidah-kaidah yang akan dirumuskan oleh sang juru minum dalam menawarkan, menyarankan, menghimbau kepada fira'un sebagai bahan kebijakan dalam mempersatukan aneka partisi kedalam kerajaan mesir yang bersatu. Pemerasan buah anggur dari carang yang berbeda memperlihatkan kemampuan sang juru minum memfilter bagian mana yang baik dan bermanfaat buat persatuan rakyat mesir dan membuang ampas anggur yang dinilai mengancam existensi kerajaan mesir.

" setelah dilihat oleh kepala juru roti, betapa baik arti mimpi itu berkatalah ia kepadanya " akupun bermimpi juga. tampak aku menjunjung tiga bakul berisi panganan, Dalam bakul atas ada berbagai-bagai makanan untuk fira'un buatan juru roti, tetapi burung-burung memakannya dari dalam bakul yang diatas kepalaku.

yusuf menjawab "beginilh arti mimpi itu; ketiga bakul itu artinya tiga hari, dalam tiga hari ini fira,un akan meninggikan engkau, tinggi keatas dan menggantung engkau pada sebuah tiang, dan burung-burung akan memakan dagingmu dari tubuhmu


    Dengan keahlian yusuf yang brilian dalam menafsirkan mimpi sang juru roti yang memperlihatkan perilaku korupsi atas aneka bentuk pada jaman mesir kuno merupakan kejahatan yang serius dan tidak bisa ditoleransi.  Bahwa kejahatan korupsi tidak hanya sebatas penggelapan materi akan tetapi aneka korupsi kepercayaan sipembuat undang-undang [ kepala juru roti] adalah orang yang pertama ditindak apabila undang undang itu disengaja atau tidak telah direduksi ketajamanya atau keberpihaknya, atau dengan sengaja mengarahkan undang-undang tersebut kemuara bias atau dinegoisasikan; dan sebelum akhirnya undang-undang itu menjadi bahan pelecehan dan pemelintiran aneka kepentingan dikemudian hari. Undang -undang yang tereduksi dan ternegoisasikan aneka kepentingan akan meruntuhkan kewibawaan negara dan pokok anggur [ sistem negara] itu sendiri dan akhirnya undang-undang dan sistem negara hanya akan menjadi bahan tertawaan di ruang pengadilan. 
   Kita telah melihat pada jaman mesir kuno  tersebut fira'un sendiri sangat anti korupsi dan mengawasi proses kejujuran ketingkat proses pembuatan undang-undang dan mengambil tindakan kepada si pembuat undang-undang yang bias atau mereduksi pasal adalah sebagai penjahat yang utama kebangsaan. Sang juru roti mesir itu melakukan pembiaran, pengkebirian atau korupsi pasal yang dilakukan oleh orang-orang[ burung-burung] yang mempunyai aneka kepentingan didalamnya. Dan pada waktu itu fira'un telah terselamatkan kewibawaanya atas usaha penggembosan oleh para pejabat yang korup dan memberikan penghargaan yang pantas atas upaya sang juru minum menjaga kedaulatan mesir dan pemberantasan aneka reduksionisasi bentuk kebijakan yang seharunya menjadi hak dan berpihak kepada rakyat mesir.

INDONESIA MEMPUNYAI CARANG/CABANG POHON ANGGUR YANG LEBIH BANYAK DARI MESIR   

     Bagi indonesia tantangan kemajemukan lebih banyak dari mesir yang dulu merupakan adidaya barat ribuan tahun sebelum masehi. sanggupkah indonesia melahirkan yusuf-yusuf baru, ataupun menciptakan kader-kader juru minum yang cinta NKRI yang sanggup merumuskan aneka kemajemukan bersinergi dengan pokok anggur negeri ini. atau sanggupkah indonesia menggantung sang juru roti[ pembuat undang-undang] yang korupsi terhadap materi undang-undang  yang mengarahkan kedalam muara bias yang menyebalkan.Sanggupkah pokok anggur [ PANCASILA] bangsa ini memberikan jaminan kepada jemaat atas setiap tuntutan atas kesetaraan dan semua akses previlege yang berkaedilan menyeluruh bagi seluruh jemaat indonesia. Saya agak khawatir dengan nasib dan wibawa tahta bangsa ini yang dari waktu kewaktu ditarik kesana-kemari untuk mengikuti kepentingan dari cabang/ carang [partai, agama, suku, golongan] anggur ini. carang ataupun cabang anggur ini harus segera dikendalikan dengan memberikan ruang dan batas yang cukup untuk segera berfusi kepada pokok anggur yang utama[ pancasila].
   Para juru roti ataupun juru minum yang secara legitimasi sebagai penjaga pokok anggur harus sanggup memberikan jaminan kekuatan dan kehandalan dari ideologi negara dengan menempatkan kesetaraan dan ketidakberpihakan atas kelompok tertentu atupun untuk melayani kepentingan tertentu. Kondisi kesenjangan material indonesia yang hampir dipastikan telah membawa asumsi dan keraguan jemaat akan relevansi pokok anggur negeri ini.

" ketika pokok anggur itu tidak sanggup menghasilkan buah yang bermanfaat bagi sang pemilik kebun, apakah akan dibiarkan terus hidup ketika sang pemilik kebun terus dituntut akan kebutuhan akan nutrisi iman yang akan menghidupi seluruh anggota keluarganya" 

" ketika carang/cabang anggur yang seharusnya bersilahturahmi kepada pokok anggur kemudian menghasilkan buah yang berbeda dari kesepakatan apakah ini akan dibiarkan"


"ketika carang/cabang anggur telah membusuk ataupun dimakan ulat yang dikirim angin timur atupun barat akan terus dibiarkan" bukankah telah ada pelajaran dari kisah sang juru minum fira'un ataupun sang juru roti fira'un dalam kisah yusuf" 

    Berbagai carang/cabang kemajemukan yang hidup diindonesia telah frustasi dengan kinerja pemerintahan yang entah mereka dimuati kepentingan ideologi luar ataupun hanya sebatas kepentingan picik sebatas kepartaian menjadikan pokok anggur[ideologi] terjebak dalam muara olok-olok oleh sekelompok kepentingan yang berbasis kegamaan ataupun kepartaian. Menyerukan suara-suara, gema-gema budaya luar yang terbungkus dalam paket iman yang mereduksi dan membungkam kesepakatan atas penyatuan NKRI oleh para pencetus negara kesatuan republik indonesia.
    Kemajemukan bukan sebuah halangan bagi penyatuan bersama diatas kesepakatan sejarah perjuangan dan perasaan senasib. Kemajemukan akan menuai masalah ketika telah terjadi partisi-partisi atas iman, pola tafsir dan kelompok penafsir dimana tiap-tiap kelompok mempunyai panduan dan acuan yang tidak bersinergi dengan pokok anggur negeri ini. Pokok anggur negri ini harus berani mengambil langkah tegas untuk melakukan perampingan carang/cabang anggur yang akan merugikan atau yang menjadikan pokok anggur ini menjadi bahan cemoohan yang akhinya dikhianati oleh paket budaya yang terbungkus iman yang dibawa angin barat ataupun timur. Saya pikir sebuah rekonstruksi atas banyak versi /tafsir tiap kelompok agama, suku, partai yang bersinergi dengan ideologi negara akan membawa negeri berani berkancah dengan bangsa luar; dimana hanya faktor material yang menjadi ajang keunggulan sampai saat ini. Indonesia harus berani tampil membawa identitas yang asli dari pokok anggur yang ditanam dan dibesarkan di bumi pertiwi sendiri. 

" pokok anggur harus sanggup menjembatani semua kebutuhan dari tiap carang/cabang, ranting yang menuntut secara adil dalam kesetaraan, sehingga menghasilkan buah anggur yang sama ranumnya dan dicintai oleh sang pemilik kebun itu sendiri"