SUARA PRIBUMI


"KETIKA BUDI PEKERTI DAN MORALTIDAK MAMPU LAGI DAN DIPERDAYA OLEH PARA PENDOSA . SERUAN SUCI TELAH JADI JINAK DAN DIREDUKSI DARI BATAS NORMATIF".

KEBANGKITAN DAN REVOLUSI DIMIULAI

Minggu, 10 Juli 2011

EROSION SOVEREIGNTY

  "Romans have been defeated" [QS. 30:2].

 "The land of their nearest and after defeat they will win," [QS. 30; 3]

  "In a few years [again]. For Allah was the affair before and after [they won]. And on the day of 
   [victory Romans] were happy people who believe, for Allah's help, he helped anyone who desired it. 
   [ QS 30:4]


      Independence of an effort to free from pressure imeprialisme, colonialism has made the Indonesian Nation as a sovereign nation WHO won through the struggle for independence by the sons of the nation from all walks and strata of diverse nature. The question for the present generation is whether We still have a sense of Sovereignty That aspired to the freedom fighters used to be. Sovereignty Should Be understood by the current generation how it used to be the process of Establishing Sovereignty is so Important That remains to be Important for the present generation?
   
     Each of the independence of a nation rightly addressed by the next generation while instilling a spirit of independence and sovereignty according to step in and fill This tradition into the estuary that reflects achievement and authority. So many who made bets in the plugging of the importance of an identity of sovereignty over a former to be staged later.

                                                                Bagaimana dahulunya 

     Ketika kita menengok sejarah bagaimana bangsa arab menyatukan kemajemukan mereka kedalam sistem islam yang dipelopori oleh muhammad juga merupakan pentradisian yang berkelanjutan dari para mesiah sebelumnya baik musa dan isa.Secara sosial politik baik bangsa yahudi[musa,isa] dan bangsa arab[ muhammad] adalah sekelompok suku-suku yang tercerai berai dalam aneka kesenjangan dan inferioritas pada waktu itu. Dan mereka melihat hilangnya semua jalur persaingan kelas begitu tertutup rapat oleh rasisisme sehingga aneka kesenjangan itu akhirnya memunculkan sebuah metafora tandingan. Ide penyatuan yang dibawa para mesiah bukan tanpa rujukan atau semata-mata muncul secara spontan oleh sosok pelopor itu sendiri melainkan ide penyatuan konsep monotheisme merupakan sebuah pentradisian yang berkelanjutan lintas generasi bahkan lintas bangsa. Sebuah pentradisian yang terus dipepaki, dijejali aneka kepentingan sehingga pentradisian itu terus mengalami penambahan,pengeditan, penyesuaian materi, baik penambahan itu melayani sebatas kepentingan kekuasaan maupun teologis bagi bangsa itu sendiri.
    Bagi generasi sekarang berbagai hasil penyatuan atas segala bentuk kemajemukan kedalam sebuah deklarasi negara seharusnya dipahami sebagai bentuk pentrdisian yang tidak mungkin dilepaskan dari aneka budaya, sejarah dan kepentingan-kepentingan sebelumnya, sehingga penyatuan aneka kemajemukan itu tetap sama berdaulatnya dalam muara kesepakatan bersama. Dan akhirnya bagi generasi sekarang dapat belajar mengambil keputusan tentang bagaimana konsep penyatuan yang berdaulat atas aneka kemajemukan itu begitu penting dahulunya sehingga tetap berguna bagi generasi-generasi selanjutnya. Keputusan yang diambil dalam menyikapi bentuk kemajemukan adalah bentuk pembelajaran bangsa dimana setiap keputusan terus mengalami pengkajian dan tiada henti-hentinya diperselisihkan...{BERSAMBUNG}