SUARA PRIBUMI


"KETIKA BUDI PEKERTI DAN MORALTIDAK MAMPU LAGI DAN DIPERDAYA OLEH PARA PENDOSA . SERUAN SUCI TELAH JADI JINAK DAN DIREDUKSI DARI BATAS NORMATIF".

KEBANGKITAN DAN REVOLUSI DIMIULAI

Kamis, 10 Februari 2011

PENISTAAN ATAU KONSPIRASI AGAMA







Bangsa yang mengakarkan diri kepada ke bhinekaan tapi hidup dalam kemanunggalan adalah harapan dari negeri PANCASILA ini. Akan tetapi kemanunggalan ini mulai tergerus erosi global. Sesungguhnya bangsa indonesia telah memperkaya khazanah budaya dan agama melalui berbagai cara yang unik dan kaya...peristiwa-peristiwa berdarah yang terjadi di indonesia atas nama penistaan agama yang telah mapan menjadi pukulan telak atas norma kebhinekaan ini. Peristiwa pembakaran, perburuan sekte-sekte baru akhir-akhir ini menyayat nurani bahkan untuk ukuran manusia tak bertuhan pun akan berpikir ulang tentang esensi ketuhanan yang menawarkan cinta kasih. ormas yang mengklaim pengikut rosul muhammad menebarkan kematian dan kengerian. Dengan doktrin yang mengakar dan atas dasar provokasi sepihak bahwa para sekte-sekte ini adalah kaum bid'ah dan keberadaan para sekte ini meresahkan keimanan yang telah menjadi panutan yang baku. Dan bisa ditebak pemusnahan dan perburuhan terhadap sekte-sekte/aliran keagamaan menjadi jalan baru bagi kelompok-kelompok religius yang fanatik. Kelompok religius yang meletakan dasar keimanan mereka terhadap impian-impian ilahiah. Dan keputusan tanpa sesal untuk melakukan perburuan terhadap sekte-sekte ini dianggap bagian dari misi penggenapan firman ilahiahnya. Sebuah cara baru untuk menjadi makhluk yang paling dekat dan benar di hadapan tuhan. pola keimanan seperti ini pernah hidup subur pada abad pertengahan dan era mesianistis di eropa. Dimana bangsa eropa sedang mencari jati diri baru dari kehidupan primitif dan terbelakang. Dan pada tahun 1096 mereka mengobarkan perang salib kepada bangsa yahudi dan islam sebagai bentuk pengimanan kepada jalan kebenaran. Era ilahiah atau mesianistik telah mengkristal ketika revolusi industri di eropa dan munculnya sarjana-sarjana teologi yang mulai mereformasi bentuk pengimanan yang ideal atas nama tuntutan jaman akan tetapi kaum fundamentalis tetap menetapkan pijakan keimanan mereka sendiri bahwa firman-firman mempunyai cara sendiri dan mempunyai,kedaulatan, kemandirian dan tidak bisa disandingkan dengan modernitas. Akan tetapi di jaman sekarang pengimanan keagamaan telah menempati porsi yang cukup sebagai kontrol moral individu dan tidak secara kolektif. Kemerosotan moral dan sosial masyarakat menyebabkan lahirnya kembali pengimanan fundamental dan munculnya ide-ide teologi baru. Dua kelompok ini akan saling serang atas nama kebenaran masing-masing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar